Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, melihat ke kamera untuk membuat video selfie, persis seperti vlogger. Mengenakan t-shirt dan sweter, dia mengumumkan bahwa dia akan terus berjuang melawan invasi Rusia.
“Kita semua di sini untuk melindungi kemerdekaan negara kita,” katanya dengan tenang, pada hari pertama invasi Rusia ke negaranya.
Video ini hanyalah salah satu dari sekian banyak upaya yang dilakukan pemerintah Ukraina untuk melakukan perang informasi terhadap Rusia, tentunya terutama di media sosial. Meski Ukraina diunggulkan di lapangan nyata, namun sejauh ini mereka sudah menang di dunia maya dan berhasil menarik simpati dunia.
Dukungan pun datang dari banyak warganet. Demonstrasi menentang invasi Rusia juga muncul di banyak negara, bahkan di Rusia sendiri tidak sedikit warga yang memprotes perang tersebut.
“Zelensky sebelumnya tidak terlihat sebagai pemimpin yang efektif. Sekarang, dia menjadi sosok seperti Churchill,” kata Marc Polymeropoulos, mantan agen CIA yang dikutip CNBC, Rabu (3/3/2022).
“Dan itu karena operasi pemerintah Ukraina di media sosial, untuk menyatakan bahwa para prajurit pemberani ini tidak hanya berjuang untuk kebebasan Ukraina, tetapi juga untuk Eropa,” tambahnya.
Bahkan pemerintah Ukraina membuat meme yang menjadi viral. Misalnya, unggahan kartun Adolf Hitler menggambarkan kekaguman terhadap Vladimir Putin karena, seperti dirinya, telah memicu perang di Eropa.
Keberanian Ukraina dan presidennya menarik perhatian dunia, bahkan Zelenskyy dianggap sebagai pahlawan karena bertahan di negaranya di tengah serangan besar-besaran, dan tidak melarikan diri.
Sementara itu, konten yang menunjukkan kelemahan militer Rusia, termasuk kendaraan mereka yang hancur, membuat rakyat Ukraina sendiri juga menjadi termotivasi untuk membela negaranya.