Jakarta (ANTARA) – Kecamatan Talamau mengalami kerusakan parah akibat gempa berkekuatan 6,1 SR yang melanda Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, pada Jumat, menurut laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Mengutip laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Pj Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Bencana BNPB Abdul Muhari mengatakan, gempa kuat di Kabupaten Pasaman Barat berlangsung selama 3 hingga 5 detik.
Guncangan juga dirasakan di Kabupaten Pasaman sehingga memicu kepanikan dan memaksa masyarakat untuk keluar rumah, ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.
Beberapa bangunan, termasuk fasilitas pendidikan dan rumah warga, rusak akibat gempa, katanya. BNPB masih bekerja sama dengan dinas daerah untuk memetakan kerusakan akibat gempa, tambahnya.
Di Kabupaten Limapuluh Kota, warga mengaku merasakan getaran selama 2-5 detik. Ada laporan kerusakan rumah di dua kecamatan, Bukit Barisan dan Gunung Ameh, ujarnya.
Badan tersebut masih berusaha memverifikasi informasi tersebut, tambahnya.
Daerah lain, seperti Kabupaten Agam, Padang Pariaman, dan Pariaman, juga terkena dampak gempa. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Agam mengatakan, gempa kuat yang berlangsung selama 3-4 detik itu membuat warga panik dan mengungsi.
Laporan serupa juga diterima dari Badan Penanggulangan Bencana Padang Pariaman dan Pariaman. Menurut warga Padang Pariaman, gempa kuat berlangsung selama 2–5 detik, sedangkan di Kota Pariaman, menurut warga, berlangsung selama 3 hingga 4 detik.
Badan Mitigasi Bencana Padang melaporkan getaran kecil yang berlangsung 1 hingga 3 detik. Namun, beberapa warga dilaporkan panik dan meninggalkan rumah mereka, kata Muhari. Situasi yang sama dilaporkan di kabupaten Kepulauan Mentawai.
Pusat gempa berada 17 km timur laut Pasaman Barat, Sumatera Barat, pada kedalaman 10 km, ujarnya. Berdasarkan skala Modified Mercalli Intensity (MMI), gempa di Pasaman berkekuatan MMI skala V; Agam, Bukit Tinggi, dan Padang Panjang MMI IV; Padang, Payahkumbuh, Aek Godang, dan Gunung Sitoli MMI III; Pesisir Selatan, Rantau Parapat, Nias Selatan, dan Peringkat MMI II, ungkapnya.
Muhari mengimbau semua orang untuk tetap berhati-hati dan tetap siap menghadapi gempa susulan. Badan tersebut juga memperingatkan warga tentang hoaks yang dapat menyebabkan kepanikan.
Berita terkait: Gempa berkekuatan 6,1 di Sumatera Barat tumbangkan beberapa ratus rumah
Berita terkait: Pasaman Barat alami 15 gempa susulan pascagempa 6,1 SR
Berita terkait: Gempa berkekuatan 6,1 di Sumatera Barat disebabkan oleh Sesar Sumatera