Kebijakan tanpa karantina diperluas di seluruh Indonesia: Uno

Sebagai pengingat bagi kita semua, testing dan tracing harus digalakkan sekali lagi

Jakarta (ANTARA) – Kebijakan larangan karantina meluas ke seluruh Indonesia, kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, dalam jumpa pers mingguan di Jakarta, Senin.

“Wisatawan hanya perlu melakukan tes PCR,” tambahnya.

Kebijakan tersebut diterapkan karena penanganan pandemi COVID-19 yang dinilai lebih terkendali berkat kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan yang ketat.

Surat Edaran Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 tentang kebijakan larangan karantina akan diterbitkan paling lambat pada 22 Maret 2022, ujarnya.

Selain itu, keberhasilan uji coba tanpa karantina di Bali, Batam, dan Bintan, Kepulauan Riau, juga menjadi dasar keputusan pemerintah untuk memperluas kebijakan tersebut ke seluruh Indonesia.

Baca juga: Mendagri Uno Ajak Masyarakat Tetap Semangat Pembalap MotoGP Meski Merugi

Di ketiga wilayah ini, tingkat kepositifan sangat rendah dan tingkat reproduksi juga terus menurun.

“Sebagai pengingat bagi kita semua, testing dan tracing harus digalakkan lagi,” kata Menkeu.

“Sementara antigen untuk kondisi perjalanan sudah dihilangkan, sebagai bentuk pengawasan, sebagai syarat untuk kontak dekat, ini harus diperkuat,” tambahnya.

Pemanfaatan PeduliLindungi juga perlu ditingkatkan mengingat penggunaan aplikasi mengalami tren penurunan dalam beberapa minggu terakhir, ujarnya.

Berita terkait: Uno mengaitkan kesuksesan MotoGP dengan kolaborasi pemerintah-swasta

Dalam jumpa pers tersebut, Uno juga menginformasikan bahwa masyarakat bisa leluasa melakukan kegiatan sholat selama Ramadhan.

Namun tetap harus menerapkan protokol kesehatan yang akan disesuaikan dengan tingkat kepadatan di tempat-tempat ibadah, dan menerima vaksinasi lengkap serta booster shot.

“Akan ada surat edaran dan pengumuman untuk ini,” kata menteri.

Artinya alhamdullilah bisa kembali melakukan tarawih, dan juga bisa berbuka puasa bersama dengan protokol kesehatan yang ketat tentunya,” imbuhnya.

Berita terkait: Ketidakseimbangan ekonomi global berlanjut pada 2022: BI

Berita terkait: Ketidakseimbangan ekonomi global berlanjut pada 2022: BI