Sekelompok peneliti yang berafiliasi dengan beberapa institusi di China dan Austria telah mengkonfirmasi bahwa punggungan gunung melingkar di Provinsi Heilongjiang China adalah kawah yang terbentuk dari hantaman asteroid.
Dalam makalah mereka yang diterbitkan dalam jurnal Meteoritics & Planetary Science, tim peneliti menjelaskan studi mereka tentang kawah dan apa yang mereka pelajari tentang kawah tersebut. Kawah tersebut diberi nama Yilan, diambil dari nama kota terdekat.
Sebelum tahun 2020, satu-satunya kawah tubrukan lain yang pernah ditemukan adalah kawah di daerah Xiuyan, Liaoning, China. Kawah Yilan menambah daftar 190 kawah yang dikenal di seluruh dunia.
Dikutip dari Phys.org, Selasa (8/3/2022) 2019, tim peneliti memperhatikan apa yang tampak seperti kawah di pegunungan timur laut China. Tahun lalu, para peneliti melihat citra satelit yang lebih baru dari situs tersebut dan menjadi semakin yakin bahwa itu adalah sebuah kawah. Mereka kemudian membuat pengaturan untuk mempelajari kawah dari dekat. Selain mensurvei kawah dan area di sekitarnya, tim juga mengekstrak inti bor dari pusatnya.
Studi inti menunjukkan bahwa dasar kawah terbuat dari sedimen lakustrin dari danau purba yang kemudian menjadi rawa. Di bawahnya terdapat lapisan breksi granit setebal 319 meter beserta fragmen klastik dan granit. Ini adalah bukti batuan dasar dihancurkan oleh dampak yang sangat kuat.
Mereka juga menemukan bahan cair seperti kaca vesikular dan kaca berbentuk tetesan air. Keduanya membutuhkan suhu tinggi untuk terbentuk saat meleleh dan kemudian mendingin di tempat. Mereka juga menemukan fitur deformasi di kuarsa lokal lainnya. Secara keseluruhan, fitur inti memberikan bukti kuat tentang dampak asteroid.
Kawah ini diketahui memiliki lebar sekitar 1,85 kilometer, meskipun tepi selatannya telah memudar meninggalkan kawah dalam bentuk bulan sabit. Menurut catatan para peneliti, penanggalan radiokarbon dari arang daerah itu dan sedimen danau tua menunjukkan bahwa kawah itu terbentuk sekitar 46.000 hingga 53.000 tahun yang lalu.
Rekor kawah yang terbentuk akibat tumbukan benda angkasa terbesar di Bumi sebelumnya dipegang oleh Meteor Crater di Arizona, yang berusia kurang dari 100.000 tahun dengan diameter 1,2 km.
Rentang waktu ini menunjukkan bahwa dampaknya bisa disaksikan oleh manusia modern awal atau kerabat lain yang tinggal di daerah tersebut. Para peneliti tidak dapat menentukan ukuran asteroid yang membuat kawah. Studi lebih lanjut diperlukan untuk membantu membentuk perkiraan yang tepat.