Kadal Papeda Ditemukan, Spesies Baru dari Tanah Maluku

Pusat Penelitian Biologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) telah mengidentifikasi kadal lengkung jenis baru.

Penemuan biawak dengan nama ilmiah Cyrtodactylus papeda ini merupakan spesies baru dari Kawasi, Pulau Obi, Maluku Utara. Hewan ini ditemukan oleh Fata H. Faz dari Institut Pertanian Bogor pada tahun 2016 dan 2018.

“Secara genetik dan morfologi kadal ini mirip dengan spesies Melanesia yaitu Cyrtodactylus papuensis. Perbedaannya terlihat pada ukuran tubuhnya yang lebih besar, lebih dari satu baris sisik paha yang besar, dan lekukan precloacal yang dalam pada jantan,” kata Peneliti Zoologoi dari Museum Zoologicum Bogoriense. dalam siaran pers.

Awal menjelaskan, penyematan nama papeda merupakan bagian dari upaya mempromosikan atau memperkenalkan keragaman kuliner nusantara kepada dunia. Dalam hal ini papeda yang merupakan nama makanan tradisional dari Maluku dan Papua Barat yang terbuat dari sagu.

Kadal ini dapat ditemukan di vegetasi rawa mangrove, pinus, dan hutan sekunder yang berasosiasi dengan perdu. Biasanya aktif dan ditemukan pada malam hari antara 30 cm sampai 3 meter di atas permukaan tanah dan kebanyakan pada batang pohon, kata Awal.

Analisis molekuler menunjukkan bahwa spesimen Cyrtodactylus dari Pulau Obi termasuk dalam kelompok C. marmoratus. Populasi Cyrtodactylus dari Pulau Obi berkerabat dekat dengan sampel C. papuensis dari Pulau Buru, Raja Ampat dan Papua Nugini bagian selatan.

Panjang rata-rata C. papeda adalah 60,7 mm. Punggung kadal berwarna coklat muda. Ini memiliki pola dengan tujuh atau delapan tanda coklat tua yang menyempit dan tidak teratur antara ketiak dan selangkangan.

Garis coklat tua memanjang dari area postnasal melalui mata dan berlanjut ke liang telinga bagian atas. Sisi punggung ekor bengkok, di pangkal memiliki pita gelap sempit, melebar saat ekor mengecil.

BACA JUGA:  Instagram Hadirkan Fitur Awasi Anak Bermain Media Sosial

“Baik yang hidup maupun yang diawetkan, kadal ini memiliki warna yang sama. Semua area berwarna coklat pucat dengan dorsum abu-abu, krem, atau kuning-coklat, sedangkan supercilium dan canthus berwarna kuning keemasan,” pungkas Awal.