Tokyo mengajukan protes diplomatik terhadap Moskow Rabu setelah sebuah helikopter yang diduga milik Rusia memasuki wilayah udara Jepang dan Tokyo menanggapinya dengan menerbangkan jet-jet tempur.
Jepang, yang memiliki hubungan bergejolak dan sengketa perbatasan dengan tetangganya, terutama China, Rusia dan Korea Selatan, secara rutin mengerahkan jet tempur untuk mempertahankan wilayah udaranya.
Negara itu mengerahkan jet militer 49 kali pada Januari 2022, 142 kali pada Desember dan 127 kali pada November tahun lalu, kata Kementerian Pertahanan Jepang. Sebagian besar operasi jet tempur itu untuk menangkal pesawat China dan Rusia yang mendekat.
Pada Rabu pagi (2/3) pagi, sebuah helikopter yang diduga milik Rusia terbang ke wilayah udara Jepang di lepas pantai utara pulau Hokkaido, kata Kementerian Pertahanan Jepang dalam sebuah pernyataan singkat.
Pasukan Bela Diri Udara Jepang kemudian mengerahkan sejumlah jet tempur dan mengeluarkan peringatan kepada helikopter untuk pergi.
“Kami mengajukan protes kepada pemerintah Rusia hari ini melalui saluran diplomatik dan menyerukan penghentian tindakan semacam itu,” kata juru bicara pemerintah Hirokazu Matsuno pada konferensi pers regulernya.
“Aktivitas Rusia yang meningkat di dekat dan di perairan teritorial dan wilayah udara kami mengkhawatirkan,” tambahnya.
Kementerian pertahanan Jepang sedang menyelidiki tujuan penerbangan helikopter itu, termasuk apakah itu terkait dengan serangan Rusia di Ukraina, kata media lokal.
Jepang, bersama dengan negara-negara G7 lainnya, telah menekan Moskow atas invasi tersebut, menjatuhkan serangkaian sanksi pada lembaga keuangan Rusia. [ab/uh]