Surabaya, Jawa Timur (ANTARA) – Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo mengatakan Jawa Timur merupakan salah satu dari 12 provinsi yang menjadi prioritas penanganan stunting karena tingginya prevalensi stunting.
“Berdasarkan Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021, empat kabupaten di Jawa Timur masuk dalam kategori merah,” katanya pada acara sosialisasi Rencana Aksi Nasional Percepatan Pengurangan Stunting Indonesia (RAN PASTI) di sini. di hari Rabu.
Empat kabupaten itu antara lain Bangkalan, Pamekasan, Bondowoso, dan Lumajang, ujarnya. Mereka diberi status merah karena prevalensi stunting di empat kabupaten tersebut sudah melampaui 30 persen, jelasnya.
Wardoyo yang juga menjabat sebagai Ketua Pelaksana Tim Percepatan Pengurangan Stunting Pusat (TPPS), mengungkapkan, status 18 kabupaten dan kota di Jawa Timur saat ini kuning karena prevalensi stunting 20-30 persen. Diantaranya Kabupaten Sumenep, Kota Surabaya, Kabupaten Malang, Kota Malang, dan Kabupaten Nganjuk, tambahnya.
Sedangkan 15 daerah yang masuk kategori hijau dengan prevalensi stunting 10-20 persen, antara lain Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Trenggalek, dan Kota Batu, ungkapnya.
Hanya ada satu wilayah yang dikategorikan biru di provinsi tersebut, yaitu kota Mojokerto yang memiliki prevalensi stunting sebesar 6,9 persen, katanya.
Berita terkait: Lebih dari 50% anak stunting di lima provinsi terbesar: kementerian
“Jawa Timur bisa menjadi kontributor utama penurunan stunting secara nasional jika semua pihak bertekad dan berjuang bersama untuk mengatasi permasalahan yang masih dihadapi di lingkungan kita,” ujarnya.
Kepala BKKBN optimistis Jatim bisa mencapai target tersebut karena pemerintah pusat serius menangani stunting dari sektor hulu hingga hilir.
“Peran pemerintah daerah mulai dari tingkat provinsi, kabupaten, kota, kecamatan hingga desa harus didorong untuk menekan angka kejadian stunting di masyarakat,” tegasnya.
Pada acara RAN PASTI tersebut, beberapa kepala daerah juga menyampaikan gagasannya tentang pengurangan stunting di daerahnya masing-masing.
Berita terkait: Kerjasama BKKBN-Rumah Zakat untuk mempercepat pengurangan stunting
Berita terkait: Profesor menyoroti bahaya pengerdilan jangka panjang pada anak-anak