Infeksi Saluran Pernafasan Umum Pada Korban Gempa Pasaman Barat: Resmi

Simpang Empat, Sumatera Barat (ANTARA) – Sejumlah besar masyarakat terdampak gempa yang baru-baru ini terjadi di Pasaman Barat, Sumatera Barat, menderita penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), Dinas Kesehatan melaporkan.

“Menurut data, hingga Jumat malam, penyakit yang paling banyak ditemukan adalah ISPA sebanyak 334 kasus,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Pasaman Barat, dr Gina Alecia, di Jakarta, Sabtu.

ISPA disebabkan oleh infeksi pada saluran pernapasan, dan ditandai dengan gejala seperti batuk, pilek, dan demam, katanya.

Di antara faktor yang melatarbelakangi kondisi tersebut adalah perubahan cuaca akibat curah hujan di daerah tersebut, tambahnya. Selanjutnya, banyak warga yang tinggal di tempat pengungsian, lanjutnya.

Kasus ISPA terdeteksi pada semua kelompok umur, mulai dari anak-anak hingga dewasa, ungkap Alecia.

Selain ISPA, penyakit lain yang terdeteksi pada korban gempa antara lain demam (97 kasus), hipertensi (64 kasus), dispepsia (62 kasus), cephalalgia (60 kasus), common cold (39 kasus), bronkitis (33 kasus), mialgia (30 kasus). kasus), GEA atau infeksi gastrointestinal (20 kasus), dan dermatitis (19 kasus).

Berita terkait: Pemerintah akan bangun rumah sementara untuk korban gempa Pasaman Barat

Tim medis telah memberikan obat-obatan dan vitamin kepada warga yang terkena dampak untuk meningkatkan daya tahan mereka, katanya.

Ia menginformasikan bahwa Dinas Kesehatan telah mendirikan posko kesehatan untuk memberikan pelayanan kepada warga.

Menurut Alecia, pasien yang kondisinya memburuk akan dirujuk ke RS Islam Ibnu Sina di Simpang Empat dan RSU Pasaman Barat.

Pasaman Barat diguncang gempa berkekuatan 6,1 SR pada 25 Februari 2022, yang melanda tiga kecamatan: Talamau, Pasaman, dan Kinali.

Hingga Jumat, 4 Maret 2022, lebih dari 4.800 rumah dilaporkan rusak akibat gempa. Akibatnya, lebih dari 11 ribu penduduk dievakuasi.

Selain rumah warga, gempa juga merusak 55 fasilitas pendidikan, 13 fasilitas kesehatan, dan 40 tempat ibadah.

Jumlah korban jiwa yang tercatat hingga Jumat malam mencapai 9. Sementara itu, 45 warga mengalami luka berat dan 336 mengalami luka ringan akibat gempa.

Berita terkait: Enam ribu warga mengungsi pascagempa di Pasaman Barat: BNPB