Indonesia resmi dikukuhkan sebagai tuan rumah MotoGP: menteri

Jakarta (ANTARA) – Indonesia resmi dikukuhkan sebagai tuan rumah kejuaraan MotoGP di Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB), melalui penandatanganan perjanjian kerja sama dengan Menteri Olahraga, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif Dorna Sandiaga Uno.

“Dengan kerjasama semua pihak, Insya Allah 18-20 Maret (event utama MotoGP) berjalan dengan sukses dan lancar,” katanya dalam jumpa pers mingguan di Jakarta, Senin.

Dia mengapresiasi pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) yang bergerak cepat mengantisipasi kenaikan harga akomodasi dan transportasi yang signifikan akibat event MotoGP.

Kamis lalu (17 Februari 2022), Gubernur Nusa Tenggara Barat Zulkieflimansyah menerbitkan Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 9 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Usaha Jasa Akomodasi untuk mengatur batas atas dan batas bawah kamar penginapan selama event internasional, termasuk event balap motor internasional. , dia berkata.

Berita terkait: Penonton MotoGP Mandalika akan menikmati jaringan seluler 5G: menteri

“(Ini) agar tidak merugikan wisatawan untuk event MotoGP 2022,” imbuh Menkeu.

Sesuai peraturan gubernur, zona akomodasi yang paling dekat dengan venue MotoGP diizinkan menaikkan tarif kamar sebanyak tiga kali, katanya.

Untuk zona terluar tarifnya bisa dinaikkan maksimal dua kali dan di zona terjauh maksimal satu kali, ujarnya.

Selain itu, di Gili Samena, NTB, telah dibangun 98 fasilitas hunian untuk pariwisata (sarhunta), yang nantinya akan dilengkapi dengan angkutan laut dan darat untuk memudahkan pengunjung menonton MotoGP dengan harga yang sangat terjangkau, kata Uno.

“Ada juga fasilitas glamping (sejenis tenda) yang saya review, dan kapasitas glamping akan ditingkatkan menjadi sekitar dua ribu orang,” tambah menteri.

Sebelumnya, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan telah mengalokasikan dana sebesar Rp21,2 miliar untuk mendukung terselenggaranya Moto Grand Prix Indonesia di Sirkuit Mandalika.

“Berbagai upaya telah kami lakukan secara bertahap untuk menyediakan sarana penunjang transportasi dan keselamatan jalan, dengan anggaran mencapai Rp21,2 miliar,” kata Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi.

Sedikitnya Rp5,4 miliar anggaran telah digunakan untuk menyediakan 188 shuttle bus berukuran sedang yang akan melayani tujuh trayek, ujarnya.

Sedangkan untuk layanan bus antarmoda, telah dialokasikan Rp8,8 miliar untuk 278 bus yang melayani enam trayek menuju lokasi eks Bandara Selaparang, Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), serta beberapa hub transportasi di luar. wilayah sirkuit, katanya.

Selanjutnya, Ditjen akan memasang empat halte tambahan dengan alokasi anggaran Rp1,5 miliar, ungkap Setiyadi.

Selain itu, Rp5,4 miliar akan digunakan untuk penyediaan penerangan jalan umum di sepanjang jalan provinsi Kuta-Kruak serta rambu penunjuk arah (RPPJ) di sekitar Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika.

“Kami juga ditugaskan untuk melakukan traffic engineering management (MRLL) untuk mengantisipasi kemacetan akibat banyaknya pengunjung di setiap hub transportasi dan di area sekitar sirkuit,” ungkapnya.

Berita terkait: Pemerintah pastikan pengerjaan infrastruktur Mandalika selesai tepat waktu