Oleh karena itu, melalui prestasi para atlet di ajang tersebut, kita dapat menilai kualitas program pembinaan yang dilaksanakan oleh masing-masing provinsi untuk masing-masing cabang olahraga.
Banda Aceh, Aceh (ANTARA) – Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali mengimbau seluruh provinsi, sebagai peserta Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumatera 2024, untuk menghindari praktik transfer atlet di ajang nasional.
Latihan tersebut sering dilakukan oleh banyak penyelenggara olahraga daerah untuk meningkatkan prestasi di ajang empat tahunan tersebut.
“Prestasi yang diraih atlet di PON harus benar-benar berasal dari program pembinaan yang dilakukan masing-masing provinsi, bukan karena praktik transfer atlet,” kata Menkeu saat pencanangan pelaksanaan Aceh-Sumatera 2024. Pekan Olahraga Nasional di sini pada hari Kamis.
Dia menegaskan PON harus menjadi tolak ukur bagi pemerintah daerah dan berbagai pemangku kepentingan olahraga terkait prestasi dan perkembangan atletnya, sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Keolahragaan yang telah disahkan DPR RI pada 15 Februari 2022.
“Oleh karena itu, melalui prestasi para atlet di ajang tersebut, kita bisa menilai kualitas program pembinaan yang dilaksanakan oleh masing-masing provinsi untuk masing-masing cabang olahraga,” ujarnya.
Pihaknya juga bisa mengetahui sejauh mana komitmen pemerintah daerah dalam memberikan perhatian dan pembinaan kepada atletnya.
Berita terkait: Menpora serukan percepatan infrastruktur PON 2024
Lebih lanjut, Amali mencatat Pekan Olahraga Nasional Aceh-Sumatera 2024 akan menjadi PON pertama yang diselenggarakan oleh dua provinsi.
“Saya optimis pelaksanaan PON Aceh-Sumut 2024 akan sukses,” imbuhnya.
Secara khusus, dia juga meminta kepada Pemprov Aceh dan Sumut sebagai tuan rumah PON 2024 untuk menjunjung tinggi sportivitas dan terus melakukan program pembinaan jika ingin berprestasi di ajang tersebut.
Selain menteri, pencanangan PON Aceh-Sumut 2024 itu dihadiri Gubernur Aceh Nova Iriansyah, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, serta Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Marciano Norman.
Berita terkait: NTT-NTB Tawaran Bersama Menjadi Tuan Rumah PON 2028 Berdasarkan MoU