Hilman Hariwijaya, penulis serial teenlit ikonik ‘Lupus,’ meninggal dunia pada usia 57

Penulis Hilman Hariwijaya, pencipta serial remaja populer Lupus, meninggal pagi ini. Dia berusia 57 tahun.

“Innalillahi wa innailaihi rojiun (Sesungguhnya kami adalah milik Allah, dan kepada-Nya kami akan kembali). Turut berduka cita atas meninggalnya sahabat kita Hilman Hariwijaya, penulis novel remaja Lupus dan skenario dari sinetron (sinetron indonesia) Ikatan Cinta hari ini jam 8:02 pagi,” sebuah pesan yang diterima oleh outlet berita lokal berbunyi.

Kesehatan Hilman dikabarkan menurun sejak akhir tahun lalu, terlihat dari postingan Instagram terbarunya pada akhir Desember 2021, di mana ia berpose dengan patung-patung Spider-Man dan keluarganya saat berbaring di ranjang rumah sakit.

Kematiannya telah dikonfirmasi oleh mantan istrinya, aktris sinetron Nessa Sadin, dalam sebuah posting dengan putri mereka.

“Mohon maafkan kesalahan almarhum,” tulis Nessa di keterangan foto.

Sahabat Hilman, sesama penulis Gola Gong, mengatakan bahwa ia menderita stroke ringan dalam satu tahun terakhir. Setelah menikah lagi, dia sakit lagi.

“Dengan berat hati, saya kehilangan sahabat saya,” kata Gola.

Lupus pertama kali muncul dalam cerita pendek yang diterbitkan di majalah remaja Hai pada tahun 1986. Ia digambarkan sebagai mahasiswa dan reporter muda di majalah yang tinggal bersama ibunya, Mami, dan adik perempuannya Lulu. Ditulis oleh Hilman bersama Gusur Adhikarya dan Boim Lebon, Lupus kemudian berkembang menjadi novel dan menjadi fenomena budaya di era 80-an dan juga hingga 90-an.

Lupus identik dengan permen karet dan rambut belanak tahun 80-an, yang disebut Lulu sebagai sarang burung. Serial ini mendorong sejumlah spin-off seperti luluserta prekuel, Lupus Kecil dan Lupus ABG, yang menggambarkan protagonis selama sekolah dasar dan sekolah menengah pertama, masing-masing. Setidaknya ada lima film adaptasi dan satu sinetron dari serial tersebut.

Setelah Lupus, Hilman telah menerbitkan sejumlah seri novel serta naskah tertulis untuk film dan sinetron selama bertahun-tahun, seperti Dealova (2005) dan Cinta Fitri (2007).