Harapannya, banjir segera surut, sehingga warga bisa beraktivitas seperti biasa.
Pamekasan, Jawa Timur (ANTARA) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Bupati Pamekasan meninjau sejumlah lokasi banjir, posko pengungsian, dan dapur umum di kabupaten itu, Rabu.
Kamp-kamp pengungsi yang mereka kunjungi antara lain di rumah dinas Wakil Bupati Pamekasan, Pesantren Nasrul Ulum, dan Desa Sumedangan, kata seorang pejabat.
Sedangkan dapur umum terletak di Desa Patemon, tambahnya.
“Mudah-mudahan banjir segera surut, sehingga warga dapat beraktivitas seperti biasa sehari-hari,” kata gubernur saat mengunjungi Desa Sudemangan.
Pemerintah daerah telah mengerahkan dua pompa air untuk mengalirkan air dari pemukiman ke sungai, katanya.
Selain itu, ekskavator telah disiagakan untuk membersihkan limbah banjir dan mengeruk sungai, katanya.
Berita terkait: Banjir, angin puting beliung hantam Pamekasan, Madura
Hujan deras sejak 1 Maret 2022 menyebabkan sungai Kalikloang dan Kalisemajid meluap dan meluap, ujarnya. Akibatnya, sejumlah jalan utama tergenang dan 6.329 keluarga terkena dampak banjir, tambahnya.
Wilayah yang tergenang antara lain Desa Jungcangcang, Parteker, Kolpajung, Petemon, Gladak Anyar, Kangenan, dan Barurambat Kota di Kecamatan Pamekasan, ujarnya.
Banjir juga melanda Kecamatan Pademawu, Palenggaan, Proppo, dan Galis, tambahnya.
Dia kemudian memuji pemerintah kabupaten Pamekasan atas tanggapannya terhadap bencana tersebut.
Pemkab bersama pihak terkait, seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), forum relawan BPBD, TNI, Polri, Palang Merah Indonesia (PMI), satuan tanggap darurat (Tagana) segera menyiapkan dapur umum untuk menyediakan makanan bagi korban bencana. orang, katanya.
Lebih lanjut, Gubernur juga mengingatkan masyarakat Jatim untuk tetap waspada terhadap banjir dan tanah longsor karena menurut informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), musim hujan di provinsi tersebut akan berlangsung hingga April–Mei.
Sementara itu, Camat Pamekasan, Rahmat Suroso, menginformasikan, telah didirikan dapur umum di balai-balai kecamatan Pamekasan dan desa-desa terdampak, sehingga bantuan sembako dapat disalurkan kepada seluruh masyarakat yang membutuhkan.
Ia mencatat, jumlah warga terdampak di Kecamatan Pamekasan sekitar 4.612 KK atau 10.371 jiwa.
Selain itu, ada sekitar 3.500 korban banjir di Kecamatan Pademawu, tambahnya.
Berita terkait: Lima kelurahan, tiga desa di Pamekasan Jawa Timur kebanjiran