Gubernur Kepri minta pemerintah cabut karantina bagi wisatawan

Oleh karena itu, kami berharap kebijakan karantina untuk pelancong internasional akan dicabut sehingga akan lebih banyak wisatawan.

Tanjungpinang, Kepulauan Riau (ANTARA) – Gubernur Kepri Ansar Ahmad, di Jakarta, Sabtu, mendesak pemerintah pusat mencabut karantina wajib bagi wisatawan mancanegara yang berkunjung ke wilayah tersebut dengan skema travel bubble.

“Kami meminta diskresi dari pusat (pemerintah) mengenai travel bubble. Jika wisatawan internasional bebas karantina saat berkunjung ke Bali, Kepri juga harus bebas,” katanya.

Kebijakan wajib karantina bagi wisatawan mancanegara dapat memberatkan wisatawan karena biasanya mereka berkunjung ke Kepri selama empat hingga tujuh hari, jelasnya.

Saat ini, ada puluhan turis Singapura yang berkunjung ke Kepulauan Riau setelah jeda dua tahun akibat pandemi, ujarnya.

Berita terkait: Rencanakan 800 turis Singapura ke Batam, Bintan hingga Mei

Bahkan, hingga Mei 2022, sekitar 800 wisatawan Malaysia telah memesan tiket untuk berkunjung ke Kepulauan Riau, khususnya Nongsa, Batam, dan Lagoi, Bintan, katanya.

“Oleh karena itu, harapan kami kebijakan karantina bagi pemudik internasional akan dicabut agar wisatawan lebih banyak lagi,” kata Ahmad.

Dia juga menyarankan agar pemerintah pusat mengizinkan wisatawan yang menjalani pemeriksaan PCR di pelabuhan Kepri untuk menunggu hasilnya di hotel mereka untuk meminimalkan kepadatan di pelabuhan.

Dia kemudian meminta klarifikasi terkait kuota yang diizinkan bagi wisatawan Singapura yang datang ke Kepulauan Riau.

Berita terkait: Saat Bali memperingati Hari Hening, turis memadati Lombok

Tadinya diusulkan kuota 500 orang per hari, namun sejauh ini yang diperbolehkan hanya 50 orang per hari, katanya.

“Kemudian, kami meminta evaluasi terhadap regulasi yang mengamanatkan karantina bagi para golf caddies yang menemani wisatawan. Saya kira tidak perlu,” tambahnya.

Selain itu, dia berharap travel bubble bagi wisatawan yang berkunjung ke Kepulauan Riau diubah menjadi jalur perjalanan yang divaksinasi (VTL), seperti yang diterapkan di Singapura.

Dengan VTL, wisatawan dapat masuk ke negara tujuan dengan memenuhi kriteria tertentu, antara lain melengkapi vaksinasi COVID-19, jelasnya.

“Ini yang sedang kami diskusikan dengan pemerintah pusat di Jakarta. Saya berharap saran yang kami sampaikan dapat menjadi bahan pertimbangan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan di masa pandemi ini,” kata Ahmad.

Berita terkait: Surabaya dapat 600 vial vaksin Moderna: Dinkes

Berita terkait: Korban selamat penembakan maut di Puncak, Papua, dievakuasi ke Timika