Kota Pasuruan (ANTARA) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan pendistribusian minyak goreng curah untuk pedagang khususnya di Kota Pasuruan berjalan efektif dan efisien.
“Proses pendistribusian kali ini sebanyak 6 ton minyak goreng curah untuk pedagang,” ujarnya saat memantau proses pendistribusian di Pasar Besar Kota Pasuruan, Jawa Timur, Jumat.
Setiap pedagang diberi total kuota 20 kilogram dan diinstruksikan untuk menjualnya sesuai dengan harga eceran tertinggi, katanya.
“Harga per liter tangki Rp10.500, dan pedagang diharapkan menjual sesuai HET (harga eceran tertinggi) yaitu Rp11.500 per liter,” tambah gubernur.
Saat ini, Pemprov Jatim sedang fokus pada alokasi minyak goreng kemasan untuk pedagang di seluruh kabupaten dan kota di wilayah tersebut, katanya.
Sebagai bagian dari tahap pertama, pihaknya mendistribusikan minyak goreng ke 17 daerah pada Kamis malam (3 Maret 2022), katanya. Daerah itu antara lain Banyuwangi, Bojonegoro, dan Ngawi, katanya.
Minyak goreng akan dikirim ke sejumlah daerah pada tahap selanjutnya, tambahnya. Secara keseluruhan, distribusi minyak goreng diharapkan dapat menjangkau sebanyak 38 kabupaten dan kota, katanya.
“Ini bagian dari upaya (bersama) berbagai pemangku kepentingan dengan harapan masyarakat tidak kesulitan mendapatkan minyak goreng untuk konsumsi sehari-hari,” kata Gubernur Parawansa.
Ia berharap, penyaluran minyak goreng oleh Pemprov bersama Kementerian Perdagangan dan beberapa pemangku kepentingan lainnya dapat menjadi stimulus bagi pedagang tradisional dan mendorong stabilnya pasokan dan harga.
Berita terkait: Sejauh ini tidak terdeteksi kartel minyak goreng: polisi
Pemerintah telah meminta bantuan walikota dan bupati untuk program untuk lebih mendorong stabilitas harga, tambahnya.
Saat berbincang dengan masyarakat yang mengantri minyak goreng, Parawansa mengatakan dalam beberapa hari ke depan, stok minyak goreng bersubsidi pemerintah akan datang kembali.
Dia mengatakan, 4 ribu ton minyak akan dipasok pada 9 Maret 2022. Diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat umum, tambahnya.
“Dengan datangnya minyak goreng (lebih banyak), semoga kebutuhan masyarakat bisa segera terpenuhi,” ujarnya.
Berita terkait: Dilarang Menimbun Minyak Goreng dalam Islam: MUI Palu