Simpang Empat, Sumatera Barat (ANTARA) – Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Pasaman Barat di Sumatera Barat telah membangun rumah sementara bagi warga Kecamatan Talamau yang terkena dampak gempa berkekuatan 6,1 yang mengguncang wilayah itu pada 25 Februari.
“Kami telah membangun satu unit purwarupa rumah sementara di halaman SMPN 2 Kajai Talamau untuk korban gempa,” kata Wakil Bupati Pasaman Barat Risnawanto merangkap Kepala PMI Pasaman Barat di sini, Minggu.
Ia mengatakan, rumah sementara seluas 12 meter persegi itu bisa menampung satu keluarga. Satu unit dibanderol sekitar US$173 atau Rp2,5 juta.
“Perumahan sementara yang memiliki pintu dan jendela sebagai ventilasi ini dapat dihuni oleh satu keluarga,” kata Risnawanto.
Untuk tahap awal, ia menjelaskan, Palang Merah Pasaman Barat akan membangun 200 unit rumah sementara yang akan ditempatkan di pekarangan atau di samping rumah warga yang ambruk.
“Saat ini kami sedang melakukan pemetaan jumlah kebutuhan rumah sementara sembari menunggu data final kerusakannya,” ujarnya.
Menurut dia, rumah sementara bisa digunakan selama enam hingga delapan bulan hingga ada bantuan pemerintah untuk membangun kembali rumah yang rusak.
Sementara itu, Kepala PMI Pasaman Barat Rida Warsa menjelaskan, rumah sementara ini menjunjung tinggi aspek kesehatan masyarakat, aman dari genangan air karena lantainya lebih tinggi dari tanah, serta dilengkapi ventilasi dan lubang yang cukup untuk aliran udara.
“Perumahan sementara dapat melindungi (masyarakat) dari hujan, angin kencang, dan panas serta menjaga privasi penghuni,” katanya.
Palang Merah Indonesia memperkirakan dibutuhkan sekitar dua ribu hingga 2.500 rumah sementara bagi korban gempa.
Berita terkait: Pasaman Barat mencatat longsor lagi
Berita terkait: Infeksi Saluran Pernafasan Umum Pada Korban Gempa Pasaman Barat: Resmi
Berita terkait: Pemerintah akan bangun rumah sementara untuk korban gempa Pasaman Barat