Data menunjukkan dua orang tewas, sedangkan 20 orang luka-luka. Itu adalah data sementara kami
Jakarta (ANTARA) – Dua orang meninggal dunia dan 20 orang luka-luka akibat gempa berkekuatan 6,1 magnitudo di Pasaman Barat, Provinsi Sumatera Barat, Jumat pagi, menurut Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Suharyanto.
“Ternyata gempa di Kabupaten Pasaman Barat ini menimbulkan korban jiwa. Data menunjukkan dua orang meninggal dunia, sedangkan 20 orang luka-luka. Itu data sementara kami,” kata Suharyanto saat konferensi pers, Jumat.
Kepala BNPB kemudian menegaskan bahwa pihaknya terus melakukan koordinasi dan upaya pendataan.
Suharyanto optimistis tim SAR dapat memastikan jumlah korban dan korban jiwa terkait harta benda lainnya secara aktual dalam waktu dekat.
Pascagempa berkekuatan 6,1 SR, BNPB langsung mengirimkan tim reaksi cepat (TRC) untuk memberikan bantuan tanggap darurat bencana di wilayah terdampak.
Suharyanto telah menginstruksikan KKR untuk segera menuju ke wilayah terdampak. Ia juga berencana berkoordinasi langsung dengan pemerintah setempat.
Suharyanto mendesak BNPB untuk mendukung tanggap darurat di Pasaman Barat. KKR juga akan memastikan pembentukan posko untuk membantu upaya tanggap darurat dilakukan secara terkoordinasi untuk memimpin kegiatan pencarian dan penyelamatan di lapangan.
Lebih lanjut, ia meminta pihak terkait menyediakan posko pengungsian untuk memenuhi kebutuhan warga terdampak. Dia meminta pemerintah daerah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat untuk memastikan ketersediaan posko pengungsian.
“Kami akan memastikan bahwa kebutuhan dasar pengungsi dapat terpenuhi dengan cepat,” tegas Suharyanto.
Ia juga melaporkan data kerugian materiil, antara lain satu fasilitas pendidikan yang rusak berat serta kerusakan fasilitas perbankan, balai pertemuan masyarakat, dan aula Kantor Pusat Pasaman Barat.
Menyikapi kondisi pascagempa, Suharyanto berpesan kepada warga untuk tetap waspada dan mempersiapkan diri menghadapi potensi gempa susulan.
BNPB mengimbau warga agar tidak terprovokasi dengan isu-isu negatif yang beredar yang memicu kepanikan di kalangan masyarakat. Selain itu, pascagempa, warga harus memastikan kekuatan struktur bangunan sebelum memasukinya, tegasnya.
Berita terkait: Gempa berkekuatan 6,1 di Sumatera Barat tumbangkan beberapa ratus rumah
Berita terkait: Pasaman Barat alami 15 gempa susulan pascagempa 6,1 SR
Berita terkait: Gempa berkekuatan 6,1 di Sumatera Barat disebabkan oleh Sesar Sumatera