Wilayah yang paling terdampak adalah Desa Kajai di Kecamatan Talamau dan Desa Kinali di Kecamatan Kinali…
Simpang Empat, Sumatera Barat (ANTARA) – Bupati Pasaman Barat Hamsuardi menyatakan ratusan rumah ambruk akibat gempa berkekuatan 6,1 SR yang mengguncang Kabupaten Pasaman Barat, Jumat pukul 08:39 WIB.
“Wilayah yang paling terdampak adalah Desa Kajai di Kecamatan Talamau dan Desa Kinali di Kecamatan Kinali, Kabupaten Pasaman Barat, Provinsi Sumatera Barat,” kata Hamsuardi saat dihubungi dari Jakarta, Jumat.
Hamsuardi mengatakan, wakil kepala daerah, sekretaris daerah, serta personel dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasaman Barat sedang menuju ke daerah yang paling terkena dampak untuk memfasilitasi evakuasi dan melakukan upaya mitigasi lebih lanjut.
Sementara itu, Bupati sedang menuju ke wilayah Sikabau untuk meninjau langsung kondisi wilayah tersebut.
Berita terkait: Sekitar 89 gempa susulan melanda Manggarai di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur
Hamsuardi mengimbau masyarakat untuk tetap waspada karena potensi gempa susulan masih ada.
“Masyarakat dihimbau untuk tetap tenang dan saling membantu dalam situasi sulit ini,” katanya.
Hamsuardi juga mengimbau warga untuk segera keluar dari bangunannya jika terjadi gempa susulan untuk menghindari korban jiwa akibat runtuhnya bangunan.
Saat ini, pemerintah kabupaten telah mendirikan posko di Desa Kajai sebagai salah satu daerah yang paling banyak terkena dampak bencana.
Selain rumah warga, beberapa fasilitas umum, seperti sekolah dasar dan masjid, rusak akibat gempa.
Guncangan juga merusak ruang rapat Balerong di rumah dinas Bupati Pasaman Barat.
Lebih lanjut, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Suharyanto mencatat, dua orang tewas sementara 20 orang luka-luka akibat gempa menurut data terakhir hingga pukul 12:37 WIB.
Berita terkait: Rumah baru, kehidupan baru bagi korban gempa di Pombewe
Sementara itu, belasan korban gempa di Desa Kajai dengan luka mulai dari yang ringan hingga juga kasus patah tulang dirawat di RS Simpang Empat Yarsi.
Direktur Rumah Sakit Meri Erliza mengatakan, rumah sakit kewalahan karena jumlah korban yang banyak, sementara jumlah ruang perawatan dan tenaga medis terbatas.
Namun, Erliza memastikan pihak rumah sakit akan berupaya menangani korban secara maksimal.
Berita terkait: Pasaman Barat alami 15 gempa susulan pascagempa 6,1 SR
Berita terkait: Gempa berkekuatan 6,1 di Sumatera Barat disebabkan oleh Sesar Sumatera