Gempa berkekuatan 6,1 di Sumatera Barat disebabkan oleh Sesar Sumatera

Analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme strike-slip.

Jakarta (ANTARA) – Gempa berkekuatan magnitudo 6,1 (M) yang melanda Kabupaten Pasaman Barat, Provinsi Sumatera Barat, Jumat pagi dipicu aktivitas Sesar Sumatera, menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

“Analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa tersebut memiliki mekanisme strike-slip,” kata Kepala Pusat Gempa dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

Namun, bencana yang terjadi pada pukul 08.39 WIB itu tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

Pusat gempa berada di daratan pada 0,14 derajat Lintang Utara dan 99,94 derajat Bujur Timur, pada jarak 12 kilometer (km) timur laut Kabupaten Pasaman Barat, pada kedalaman 10 km.

Hampir seluruh warga Kabupaten Pasaman merasakan guncangan dengan intensitas Modified Mercalli Intensity (MMI) skala V.

Berita terkait: Sekitar 89 gempa susulan melanda Manggarai di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur

Sementara itu, masyarakat di Kecamatan Agam, Kota Bukittinggi, dan Kota Padang Panjang merasakan getaran dengan skala intensitas MMI IV, dengan beberapa warga merasakan guncangan di dalam ruangan pada siang hari.

Di Kota Padang dan Kota Payakumbuh di Provinsi Sumatera Barat serta Desa Aek Godang, Kabupaten Padang Lawas Utara, dan Kota Gunung Sitoli di Provinsi Sumatera Utara, guncangan MMI III terasa seperti truk yang melintas agak jauh.

Getaran MMI II yang membuat benda ringan gantung menjadi berayun, di Kabupaten Pesisir Selatan Provinsi Sumatera Barat serta Kawasan Bangkinang Kabupaten Kampar Provinsi Riau.

Warga di kawasan Rantau Prapat, Kabupaten Labuhanbatu dan Kabupaten Nias Selatan di Provinsi Sumatera Utara juga merasakan guncangan dengan intensitas gempa MMI II.

Saat ini telah diterima beberapa laporan kerusakan bangunan di Kabupaten Pasaman Barat.

Berita terkait: Rumah baru, kehidupan baru bagi korban gempa di Pombewe

Hingga pukul 09.35 WIB, BMKG mencatat gempa susulan 5,2 M dan tujuh gempa susulan dengan kekuatan terbesar 3,9.

“Kami menghimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh dengan informasi yang tidak benar,” tegas Prayitno.

Masyarakat juga dihimbau untuk memastikan tidak ada kerusakan yang membahayakan sebelum kembali ke bangunan mereka.

Berita terkait: COVID-19: Cakupan dosis kedua mencapai 142,5 juta

Berita terkait: Indonesia undang CARICOM, PIF wakili negara kepulauan di G20