Federasi Taekwondo dunia menarik sabuk hitam kehormatan Presiden Rusia Vladimir Putin menyusul keputusannya untuk menyerang Ukraina. Sanksi individu ini menambah jumlah sanksi ekonomi dan olahraga internasional yang dikenakan pada Rusia.
Badan Taekwondo Dunia, mengutip moto “Perdamaian Lebih Berharga daripada Kemenangan,” mengutuk tindakan militer Rusia di Ukraina. Mereka mengatakan “serangan brutal terhadap nyawa tak berdosa” melanggar nilai-nilai olahraga menghormati dan toleransi.
“Dalam hal ini, Badan Taekwondo Dunia telah memutuskan untuk menarik sabuk hitam dan penghargaan ke-9 yang diberikan kepada Tuan Vladimir Putin pada November 2013,” kata badan tersebut dalam sebuah pernyataan. Reuters.
Dia menambahkan bahwa mereka akan bergabung dengan Komite Olimpiade Internasional dalam melarang bendera dan lagu Rusia di acara-acaranya.
Keputusan itu diambil setelah Federasi Judo Internasional pada Minggu mengatakan akan menangguhkan status Putin sebagai presiden kehormatan dan duta besar “mengingat konflik perang yang sedang berlangsung di Ukraina.”
Organisasi olahraga lain, seperti FIFA dan UEFA, telah menangguhkan tim dan klub nasional Rusia dari kompetisi.
Putin telah mendemonstrasikan teknik yang terampil saat tampil dalam seragam seni bela diri, menampilkan citra kekuatan seperti yang ia lakukan dalam acara lain yang dipentaskan dengan hati-hati seperti menunggang kuda bertelanjang dada atau hoki es.
Pasukan Rusia membom kota terbesar kedua Ukraina, Kharkiv, Senin (28/2), menambah sanksi baru dari Amerika Serikat dan sekutunya sebagai bagian dari isolasi internasional terhadap Rusia.
Rusia menyebut tindakannya di Ukraina sebagai “operasi khusus” yang katanya dirancang bukan untuk menduduki wilayah tetapi untuk menghancurkan kemampuan militer tetangga selatannya dan menangkap apa yang dianggapnya sebagai nasionalis berbahaya. [ah/rs]