E-sepeda pecalang untuk Nyepi tahun ini ditunda

Rencana pengadaan sepeda listrik untuk pecalang (penjaga keamanan tradisional masyarakat Bali) untuk berpatroli selama Nyepi (Hari Hening) besok telah ditunda untuk menghindari reaksi publik.

Ketua Dewan Desa Adat Bali, Ida Pangelingsir Agung Putra Sukahet, mengatakan penundaan pendistribusian e-bike menjadi 35 orang. banjar (desa adat) di pulau itu diambil untuk menghindari kontroversi di antara penduduk setempat.

“Pendistribusian sepeda listrik dikhawatirkan akan dipersepsikan berbeda oleh masyarakat Bali yang bersiap mengikutinya Catur Brata Penyepian,” katanya kemarin.

Catur Brata Penyepian mengacu pada empat aturan yang harus dipatuhi umat Hindu Bali selama Nyepi. Aturannya adalah Amati Geni (menahan diri dari menyalakan listrik atau lampu atau menyalakan api), Amati Karya (menahan diri dari melakukan pekerjaan apa pun), Amati Lelungan (menahan diri dari perjalanan), dan Amati Lelanguan (menghindari segala bentuk hiburan).

pecalang berperan penting dalam menjaga ketertiban selama Nyepi dan secara tradisional berpatroli dengan berjalan kaki selama hari suci. Tahun ini, sedikitnya 35 banjar dijadwalkan akan diberikan sepeda listrik masing-masing untuk membantu mereka dalam situasi mendesak. Ke-35 desa tersebut antara lain Kedua, Peninjauan, Cengkilung, Jenah, Peraupan, Poh Gading, Peguyangan, Tonja, Oongan, Ubung, Taman Poh Manis, Laplap, Bekul, Yangbatu, Pagan, Tanjung Bungkak, Kesiman, Penatih, Penatih Puri, Anggabaya, Tembau , Sumerta, Pemogan, Kepaon, Sidakarya, Penyaringan, Sanur, Pedungan, Sesetan, Serangan, Panjer, Renon, Intaran, Denpasar, dan Padang Sambian.

I Made Mendra, Ketua Serikat Pecalang Denpasar, mengatakan dalam keterangan sebelumnya yang diterima kelapa bahwa kendaraan listrik akan membantu para penjaga, terutama selama keadaan darurat.

“Kami berterima kasih atas inisiatif ini. Sekarang kami bisa menjalankan tugas kami dalam situasi mendesak tanpa mengganggu pelaksanaan Nyepi,” katanya.

BACA JUGA:  Pertemuan Menteri Luar Negeri OKI dimulai di Islamabad

E-bikes merupakan bagian dari inisiatif yang melibatkan Dishub, PLN, dan KemBALI Becik, yang merupakan upaya kolaborasi antara LSM lokal, perusahaan swasta, dan pemerintah Bali untuk mengurangi emisi dan mempromosikan pariwisata berkelanjutan.

Namun, rencana itu ditunda setelah audiensi dengan Ida Pangelingsir Agung Putra Sukahet, dengan informasi publik yang tidak lengkap tentang distribusi e-bikes disebut sebagai faktor di balik keputusan tersebut.

“Untuk menjaga Catur Barata Penyepian, mohon ditunda kegiatannya dan cari momen yang lebih baik,” ujarnya.

Secara terpisah, I Kadek Mudarta, Kepala Dinas Perhubungan Bali, mengatakan bahwa inisiatif diluncurkan untuk mempromosikan pengurangan karbon, yang merupakan salah satu isu yang disorot untuk KTT G20 Bali 2022 mendatang pada 30 dan 31 Oktober.

“Saat kami umumkan ke media, kami tegaskan bahwa kendaraan tersebut hanya digunakan untuk keperluan darurat dan tidak mengganggu Catur Barata Penyepian,” katanya.

Daniel Prasatyo, guru bahasa Indonesia berusia 43 tahun dan juru bahasa yang berbasis di Ubud, Gianyar, percaya e-bikes pasti bisa membantu pecalang. menjalankan tugasnya tanpa melanggar tradisi Nyepi.

“[Pecalang] biasanya berpatroli dengan berjalan kaki agar tidak menimbulkan kebisingan. Jadi sepeda listrik akan sangat membantu,” ujar Daniel yang tinggal di Bali sejak 2011 lalu Kelapa.

Nyepi tahun ini menandai pertama kalinya dalam dua tahun yang ogoh-ogoh (patung raksasa yang tampak mengancam mewakili kejahatan) diizinkan kembali di jalan-jalan pada malam hari suci.

Juru bicara pemerintah provinsi Bali Syamsi mengatakan bahwa mereka akan mengerahkan 6.125 petugas untuk membantu pecalang dalam menjaga keamanan selama pelaksanaan Nyepi.