Angkatan Udara Ukraina melakukan dua serangan drone terhadap target Rusia menggunakan drone buatan Turki.
Letnan Jenderal Mykola Oleshchuk, kepala Angkatan Udara Ukraina, membenarkan bahwa mereka menggunakan drone Bayraktar TB2. Kedutaan Ukraina merilis rekaman konvoi Rusia yang menunjukkan puluhan kendaraan hancur berkeping-keping dalam serangan itu.
Dikutip dari Daily Mail, rekaman itu diambil di dekat kota Malyn, sekitar 60 mil barat laut Kyiv. Angkatan Udara mengatakan bahwa salah satu serangan terjadi di kota Chornobaivka, di selatan Ukraina.
Daerah itu telah menjadi fokus pertempuran sengit dalam beberapa hari terakhir. Pada Sabtu (26/2), pasukan Ukraina kembali merilis video drone yang memperlihatkan konvoi Rusia terkena serangan drone, kali ini di selatan kota Kherson.
Pengiriman pertama drone buatan Turki mulai tiba di Ukraina pada 2019, Wall Street Journal melaporkan. Bayraktar TB2 mampu bertahan di udara selama 25 jam pada ketinggian 25.000 kaki dengan pilot mampu mengendalikannya dari beberapa ratus mil jauhnya.
Teknologi drone tanpa awak seharga USD 5 juta per unit cukup canggih dan menjadi kebanggaan bagi Turki, dimana cukup banyak negara yang tertarik dan memesannya.
“Bayraktar TB2 telah berhasil menyelesaikan 420.000 jam terbang dan pembelian telah disepakati dengan 16 negara,” kata Haluk Bayraktar selaku CEO perusahaan Baykar selaku pembuat belum lama ini.
Terbang untuk pertama kalinya pada tahun 2014, Bayraktar TB2 semakin mumpuni. Itu dapat membawa senjata hingga 150 kilogram dan meluncurkan serangan ke tank atau bunker lawan.
Drone ini memiliki panjang 6,5 meter dan memiliki lebar sayap 12 meter. Selain untuk menyerang musuh, Bayraktar TB2 juga bisa digunakan untuk misi pengintaian dari udara. Ia dapat terbang selama 24 jam pada ketinggian maksimum 7.300 meter baik pada siang hari maupun pada malam hari.
Militer Turki sendiri sudah sering menggunakan Bayraktar TB2, antara lain, untuk membantu mereka memerangi para militan di negaranya. Drone ini juga dikabarkan sukses besar ketika menghancurkan 73 kendaraan perang di Suriah.
Pasukan Ukraina telah berhasil menghentikan pasukan Rusia yang maju ke ibu kota. Mereka meledakkan jembatan yang menuju ke kota untuk mencegah tentara Moskow maju. Pasukan Rusia dihancurkan Minggu sore di Bucha, dekat pangkalan udara Gostomel di barat laut Kyiv, setelah terperangkap ketika jembatan Irpin ke kota itu hancur.
Sebelumnya pada Minggu (27/2), tentara Ukraina terlihat berkeliaran di pusat kota Kyiv untuk memberlakukan jam malam agar orang-orang tidak keluar dari jalan. Walikota Klitschko mengatakan tidak ada pasukan Rusia yang berhasil memasuki kota itu meskipun ada pengeboman.
Dia juga memperingatkan mereka yang berada di luar setelah jam 5 sore dan sebelum jam 8 pagi akan dianggap sebagai bagian dari “kelompok pengintai dan sabotase musuh”. Dia kemudian mengatakan tidak ada pasukan Rusia di kota itu. Namun dia juga mengumumkan bahwa setidaknya sembilan warga sipil telah ‘hilang atau terbunuh’ di ibu kota, termasuk satu anak, sejak awal invasi.
Citra satelit yang diambil pada hari Minggu juga menunjukkan pengerahan besar pasukan darat Rusia bergerak menuju ibukota Ukraina Kyiv dari jarak sekitar 40 mil, kata sebuah perusahaan swasta AS.
Gambar yang dirilis oleh Maxar Technologies menunjukkan penyebaran yang terdiri dari ratusan kendaraan militer dan membentang lebih dari 3 mil. Perusahaan telah melacak penumpukan pasukan Rusia selama berminggu-minggu. Gambar terbaru yang beredar, tidak dapat diverifikasi secara independen.
Kementerian Kesehatan Ukraina mengatakan Minggu bahwa 352 warga sipil, termasuk 14 anak-anak, telah tewas sejak dimulainya invasi Rusia. Disebutkan juga bahwa 1.684 orang, termasuk 116 anak-anak, terluka.