Jakarta (ANTARA) – Indonesia mencatat 37.259 kasus tambahan COVID-19 pada Kamis, dengan Jawa Barat menjadi negara dengan peningkatan kasus tertinggi, Kementerian Kesehatan melaporkan.
Pada hari Kamis, jumlah pasien yang telah pulih dari COVID-19 meningkat 42.154. Sementara itu, jumlah kematian mencapai 232, lebih rendah dari 376 kematian yang tercatat secara nasional sehari sebelumnya.
Jawa Barat menambahkan 7.645 kasus positif COVID-19, 10.667 sembuh, 24 kematian pada Kamis, disusul DKI Jakarta dengan 4.669 kasus baru, 7.882 sembuh, dan 20 kematian.
Jawa Timur berikutnya dengan 4.135 kasus tambahan, 5.469 sembuh, dan 44 kematian, sedangkan Jawa Tengah mencatat 3.244 kasus baru, 1.203 sembuh, dan 45 meninggal.
Kasus pertama COVID-19 dikonfirmasi di Indonesia pada Maret 2020.
Berdasarkan data resmi, per 3 Maret 2022, Indonesia mencatat total kasus COVID-19 5.667.355, sembuh 4.986.391, dan kematian 149.268.
Sementara itu, jumlah kasus aktif turun 5.127 pada Kamis, sehingga total kasus aktif menjadi 531.696. Selanjutnya teridentifikasi sebanyak 23.198 kasus suspek, sedangkan jumlah spesimen yang diuji mencapai 387.296.
Pada Februari, Kementerian Kesehatan mengatakan telah mendeteksi sekitar 252 kasus subvarian Omicron, BA.2, berdasarkan pengamatan kasus.
Berita terkait: RS Wisma Atlet Rawat 1.881 Pasien COVID-19
“Untuk varian BA.2 sebenarnya kami sudah mendeteksi varian ini. Jika melihat jumlah kasus varian BA.2 yang kini sudah terdeteksi, ada sekitar 252 kasus,” kata Juru Bicara Kemenkes Siti Nadia. kata Tarmizi.
Menurutnya, varian BA.2 lebih mudah menular dan meningkatkan keparahan infeksi pada pasien. Subvarian BA.2 dari Omicron belum mendominasi kasus di Indonesia karena varian BA.1 saat ini masih lebih banyak ditemukan, tambahnya.
Sebagai bagian dari upaya pencegahan penularan virus, pemerintah terus mengimbau masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan, yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, mengurangi mobilitas, dan menghindari keramaian.
Berita terkait: Perlu vaksinasi 70 persen populasi untuk memasuki tahap endemik: BRIN