COVID-19: 632 pekerja migran dikarantina di Batam

Saat ini, 234 pekerja migran Indonesia dirawat di RSKI di Pulau Galang.

Batam, Kepulauan Riau (ANTARA) – Sebanyak 632 pekerja migran Indonesia menjalani karantina COVID-19 di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, sesuai dengan protokol kesehatan, setelah tiba dari Malaysia, kata seorang pejabat.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Didi Kusmarjadi mengatakan, Sabtu, 157 dari 632 TKI menjalani karantina di Rusun BP Batam, 244 di Rusun Pemkot Batam, 97 di Rusun Putra Jaya, dan 134 melakukan karantina mandiri.

“Karantina mandiri dilakukan di hotel yang ditunjuk oleh militer,” ujarnya.

Berita terkait: Rencanakan 800 turis Singapura ke Batam, Bintan hingga Mei

Berdasarkan aturan, TKI yang tiba di Batam wajib mengikuti tes COVID-19, ujarnya. Jika mereka negatif virus corona, mereka perlu menjalani karantina sebelum melanjutkan perjalanan ke tujuan, katanya.

Namun, jika mereka dinyatakan positif COVID-19, mereka perlu menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Infeksi Khusus (RSKI) di Pulau Galang, tambahnya.

“Saat ini ada 234 TKI yang dirawat di RSKI Pulau Galang,” ujarnya.

Dengan bertambahnya TKI di rumah sakit tersebut, warga Batam yang terpapar virus corona dirawat di rumah sakit lain, katanya.

Berita terkait: Kedatangan pertama turis Singapura di Lagoi pada 25 Februari: resmi

Saat ini 64 WNA yang datang dari Malaysia dan Singapura juga menjalani karantina mandiri di hotel-hotel di Batam, tambahnya.

Berita terkait: Gubernur Kepri minta pemerintah cabut karantina bagi wisatawan

Berita terkait: Korban selamat penembakan maut di Puncak, Papua, dievakuasi ke Timika