Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengatakan hari Senin bahwa negaranya bekerja dengan negara tetangga Afghanistan lainnya untuk membantu mempercepat pengiriman bantuan kemanusiaan ke Afghanistan dan mendesak Amerika Serikat untuk membebaskan cadangan mata uang asing Afghanistan tanpa penundaan lebih lanjut.
“Afghanistan berada dalam transisi kritis dari kekacauan ke ketertiban,” kata Wang pada konferensi pers di Beijing. Dia mengacu pada perebutan kekuasaan Taliban Agustus lalu, beberapa hari sebelum penarikan pasukan asing pimpinan AS dari negara yang dilanda perang itu selama hampir 20 tahun.
“Amerika meninggalkan Afghanistan secara tidak bertanggung jawab, meninggalkan orang-orang Afghanistan dalam krisis kemanusiaan yang serius dan menciptakan tantangan keamanan yang besar bagi stabilitas regional,” kata diplomat tinggi China itu.
“Kami menyerukan pencabutan segera pembekuan aset Afghanistan di AS dan berbagai sanksi sepihak, untuk mengembalikan aset milik rakyat Afghanistan tanpa syarat,” tambah Wang.
Ini akan membantu warga Afghanistan melewati musim dingin dan menyambut musim semi, tambahnya. Setelah kelompok Islam Taliban kembali berkuasa, pemerintah Barat dengan cepat mengakhiri bantuan keuangan yang mencakup lebih dari 70% pengeluaran pemerintah, dan Washington memblokir lebih dari $9 miliar aset asing Afghanistan, yang sebagian besar disimpan di Bank Sentral AS.
Langkah-langkah hukuman telah mempercepat keruntuhan ekonomi, memicu krisis keuangan dan memperdalam krisis kemanusiaan, akibat perang bertahun-tahun dan kekeringan yang berkepanjangan.
PBB mengatakan lebih dari setengah dari perkiraan 39 juta penduduk Afghanistan saat ini berada di ambang kelaparan. Sanksi ekonomi AS yang meluas terhadap Taliban dimulai ketika mereka pertama kali berkuasa pada 1990-an ketika mereka menyembunyikan jaringan teroris al-Qaida dan melarang perempuan Afghanistan mengenyam pendidikan dan pekerjaan. [my/lt]