Cak Imin: Kelanjutan wacana penundaan pilkada tergantung ketua parpol

Tulungagung, Jawa Timur (ANTARA) – Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar menegaskan kelanjutan wacana penundaan Pemilu 2024 saat ini bergantung pada sikap masing-masing pimpinan partai politik peserta pemilu.

“Begitulah (kelanjutannya) tergantung ketua parpol,” kata Muhaimin membenarkan di sela-sela kunjungan safarinya ke Pondok Pesantren Al-Hikmah Tulungagung untuk mendapatkan restu dan dukungan untuk berlaga di Pilkada 2024. , Senin.

Ia menegaskan, aspirasi untuk menunda pemilu datang dari pengusaha atau pelaku ekonomi di Indonesia. Pandemi COVID-19 yang melanda Tanah Air sejak tahun 2020 hampir menghancurkan sektor ekonomi di semua lini.

Namun, beberapa bulan terakhir grafik pemulihan atau pemulihan ekonomi perlahan membaik.

Baca juga: Seknas Jokowi Ajak Pastikan Pilkada Berlangsung Sesuai Jadwal

Baca juga: Pakar: Menunda Pemilu 2024 Malah Akan Mengganggu Pertumbuhan Ekonomi

“Pada tahun 2022 akan terjadi ledakan ekonomi yang signifikan. Lanjut pemulihansudah naik dan kami berharap dua tahun lagi akan normal, stabil. Sekarang masalahnya dua tahun lagi bertepatan dengan jadwal pilkada yang rawan sentimen negatif lagi,” ujarnya.

“Karena dalam pemilu ada tiga syarat, kan. Pengusaha mengerem investasi, ancaman konflik, dan wait and see siapa yang akan jadi presiden. Itu usulan mereka. Saya menampung dan meneruskan aspirasi ini,” ujarnya.

Terkait polemik yang kemudian mengemuka sebagai wacana “bola liar” tentang penundaan pemilu, Muhaimin dengan tegas menyatakan bahwa pihaknya menunggu tanggapan dari ketua umum parpol peserta Pemilu 2024.

“Saya (dalam posisi) menunggu tanggapan pimpinan umum parpol (menanggapi wacana ini),” kata Cak Imin, sapaan akrab Muhaimin.

Selain itu, gagasan untuk menunda jadwal pemilu selama 1-2 tahun ini mendapat banyak tentangan dari masyarakat.

Baca juga: Anggota DPR: Tidak Ada Alasan Logis Penundaan Pemilu 2024

BACA JUGA:  Ketua DPD RI dorong inovasi teknologi di bidang pertanian

Baca juga: Partai NasDem Prediksi Usulan Penundaan Pilkada 2024 Akan Segera kandas

Survei yang dilakukan sejumlah lembaga survei independen bahkan menyatakan mayoritas masyarakat Indonesia menolak penundaan pemilu.

Beberapa warga yang dikonfirmasi secara acak oleh awak media di Tulungagung juga menyatakan tidak setuju jika pilkada ditunda.

Alasan mereka, selain penundaan pemilu yang dinilai melanggar amanat konstitusi, tidak ada jaminan bahwa situasi pada 2025 atau 2026 akan stabil dan kondusif bagi pertumbuhan ekonomi nasional.

“Kami menolak wacana penundaan pemilu karena jelas melanggar UUD 1945 yang mengamanatkan masa jabatan presiden adalah lima tahun dan dapat diperpanjang maksimal dua kali,” kata koordinator relawan Baruklinthing Tulungagung, Anis Baswedan untuk Presiden. .

Wartawan: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Chandra Hamdani Noor
HAK CIPTA © ANTARA 2022