Pihak berwenang di Pakistan mengatakan Selasa sedikitnya lima anggota pasukan keamanannya tewas dan sekitar 30 lainnya cedera ketika seorang pembom bunuh diri meledakkan dirinya di dekat konvoi pemerintah di provinsi Baluchistan barat daya Pakistan.
ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan mematikan di kota Sibi. Insiden tersebut merupakan bom bunuh diri kedua yang dilakukan oleh kelompok teroris dalam waktu kurang dari seminggu.
Pria bersenjata itu meledakkan bomnya di sebuah jalan, hanya beberapa menit setelah rombongan Presiden Pakistan Arif Alvi melewati titik itu, kata pejabat keamanan setempat.
Tidak jelas apakah presiden menjadi sasaran serangan itu. Alvi kembali dari pesta budaya tahunan di tempat terdekat di mana dia menyampaikan pidato di televisi tentang peningkatan serangan teroris baru-baru ini di Baluchistan dan di tempat lain di Pakistan.
“Kita tahu bahwa senjata yang lebih canggih telah jatuh ke tangan teroris setelah penarikan Amerika Serikat dari Afghanistan,” kata presiden.
Alvi mengatakan kepada saluran berita lokal FAJAR bulan lalu bahwa “penarikan pasukan asing dari tetangga yang dilanda perang” telah menyebabkan situasi di mana senjata seperti kacamata night vision dan senjata lainnya telah jatuh ke tangan teroris yang melakukan serangan lintas perbatasan terhadap Pakistan.
Pada Jumat (5/3), seorang pelaku bom bunuh diri melakukan aksi di dalam masjid kelompok minoritas Syiah di Peshawar, ibu kota provinsi Khyber Pakhtunkhwa barat laut Pakistan.
Ledakan dahsyat itu menewaskan 63 orang dan melukai 200 lainnya. ISIS mengaku bertanggung jawab atas pengeboman tersebut, dengan mengatakan bahwa salah satu anggotanya dari Afghanistan adalah pelakunya.
Sementara itu, militer Pakistan, Selasa (8/3), mengatakan bahwa pasukannya telah menyerang tempat persembunyian teroris di distrik Turbat, Baluchistan, dan terjadi baku tembak sengit di mana pasukan militer berhasil membunuh tujuh teroris termasuk dua komandannya. . Penggerebekan itu juga berhasil menyita sejumlah besar senjata dan amunisi.
Pemberontak asal etnis Baluch secara teratur melakukan serangan terhadap warga sipil dan pasukan keamanan Pakistan di provinsi tersebut. Bulan lalu pemberontak menewaskan sedikitnya 19 tentara dalam serangan terpisah.
Baluchistan adalah wilayah yang kaya akan sumber daya alam, dan Khyber Pakhtunkhwa berbatasan dengan Afghanistan, di mana afiliasi regional ISIS IS-Khorasan berbasis di wilayah tersebut.
Para pemimpin dan anggota Taliban Pakistan yang dilarang dan dicari oleh pemerintah Pakistan juga berlindung di pihak Afghanistan setelah melarikan diri dari operasi keamanan di Pakistan. Para pejabat di Islamabad mengatakan unit gerilyawan sedang mempersiapkan serangan lintas perbatasan dari tempat perlindungan mereka di Afghanistan. [jm/em]