Berkomitmen untuk melanjutkan pembangunan infrastruktur rakyat: menteri

Ini membuktikan bahwa pemerintahan Presiden Joko Widodo tidak hanya membangun infrastruktur besar, seperti jalan nasional, jalan tol, dan bendungan, tetapi kami juga terus membangun infrastruktur masyarakat, termasuk jembatan gantung. Kami telah membangun

Jakarta (ANTARA) – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono pada Selasa mengatakan berkomitmen untuk melanjutkan pembangunan infrastruktur rakyat.

Dengan dibangunnya Jembatan Air Lontar yang menghubungkan Kabupaten Pengandonan dan Muara Jaya di Provinsi Sumatera Selatan, diharapkan kegiatan ekonomi di wilayah sekitarnya dapat terus tumbuh dan meningkatkan perekonomian masyarakat, kata menteri.

“Ini membuktikan bahwa pemerintahan Presiden Joko Widodo tidak hanya membangun infrastruktur besar, seperti jalan nasional, jalan tol, dan bendungan, tetapi kami juga terus membangun infrastruktur masyarakat, termasuk jembatan gantung. Ribuan jembatan gantung telah kami bangun di seluruh Indonesia. Indonesia,” kata Menteri Hadimuljono dalam keterangan tertulis, Selasa.

Berita terkait: Kementerian PUPR uraikan target infrastruktur air untuk 2022

Pembangunan jembatan ini diprakarsai oleh Pemprov Sumsel serta Pemkab Ogan Komering Ulu (OKU), dan didukung oleh Kementerian PUPR, tambahnya.

Jembatan yang memiliki dua rangka di bagian atas sepanjang 40 meter dan 50 meter ini dibangun dengan biaya Rp 9,8 miliar, kata menteri. Jembatan itu dibangun oleh pekerja lokal dengan menggunakan bahan-bahan yang bersumber dari dalam negeri, ia menyoroti.

Jembatan Air Lontar sepanjang 90 meter dan lebar 6 meter ini membentang di antara sungai Muara Laham dan Ogan.

Sebelum diluncurkan, jembatan tersebut menjalani uji beban statis dan dinamis yang dilakukan oleh pemerintah setempat. Pemuatan dan pengujian lainnya juga dilakukan di jembatan tersebut, sesuai dengan prosedur yang ditetapkan oleh kementerian, kata Hadimuljono.

Berita terkait: Pembangunan Tol Akses Makassar New Port Dimulai

Ia juga meminta Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Sumatera VIII untuk melakukan survei terhadap lahan pertanian yang diairi sungai Muara Laham dan Ogan agar dapat dilakukan perbaikan irigasi.

Menkeu mengatakan, bendungan akan dirancang dan dibangun tahun ini dan tahun depan agar sawah bisa mendapat pengairan yang optimal, ujarnya.

“Dari helikopter, saya melihat betapa indahnya tanaman padi di sini. Airnya juga terlihat jernih. Ini membuktikan bahwa DAS di sini masih terjaga dengan baik. Dengan perbaikan irigasi, diharapkan petani bisa menanam setidaknya dua kali setahun,” dia menambahkan.

Berita terkait: Menkeu soroti tiga fokus perencanaan pembangunan 2023

Berita terkait: Kementerian PUPR cari tambahan anggaran Rp1,16 triliun