Beberapa daerah di luar Jawa-Bali telah melewati puncak Omicron: menteri

Jakarta (ANTARA) – Sejumlah provinsi di luar Jawa-Bali telah melewati puncak gelombang Omicron, kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat konferensi pers online, Senin.

“Ada tren penurunan di Sulut, Papua, Sumsel, Sulsel, Sumut, Kaltim, Sumbar, Kepri, Lampung, dan Riau,” kata Menkeu.

Sementara itu, tren peningkatan kasus Omicron masih terjadi di Kalbar dan Nusa Tenggara Timur, ujarnya.

Namun secara keseluruhan terjadi penurunan tajam angka reproduksi kasus aktif di hampir seluruh pulau di luar Jawa-Bali, meski masih sedikit di atas satu, katanya.

“Secara nasional turun dari 1,16 menjadi 1,09. Di luar Jawa-Bali, Nusa Tenggara 1,14, Maluku 1,1, Kalimantan 1,10, Sumatera 1,09, Sulawesi 1,09, dan Papua 1,08,” kata Hartarto.

Berita terkait: 140 rumah sakit COVID-19 di Jakarta mencatat penurunan 29 persen dalam BOR

Hingga 6 Maret 2022, kasus terkonfirmasi harian di luar Jawa-Bali turun 8.158 dari puncak 19.807 kasus pada 23 Februari, katanya.

Sementara kasus aktif mencapai puncaknya pada 183.482 pada 3 Maret, tetapi turun menjadi 171.217 pada 6 Maret, tambahnya.

Untuk Tingkat Penghunian Tempat Tidur (BOR), tiga provinsi masih memiliki angka yang tinggi, namun sebagian besar masih terkendali, katanya.

Provinsi tersebut terdiri dari Sumatera Utara (21.338 kasus aktif, 37 persen BOR, dengan konversi 21 persen) dan Kalimantan Barat (15.603 kasus aktif, 44 persen BOR, dengan konversi 25 persen), dan Sulawesi Selatan (15.131 kasus aktif, 31 persen BOR, 18 kasus). persen konversi), katanya.

Untuk meningkatkan kesembuhan Omicron, pemerintah telah menyediakan fasilitas isolasi terpadu dengan total 36.470 tempat tidur, yang saat ini sudah terisi 10 persen, tambahnya.

Berita terkait: Pemerintah harus tetap waspada meskipun tren turun COVID-19: Pembicara