Banjir di Tanah Laut Dampak 1.312 Warga: BNPB

Jakarta (ANTARA) – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan 1.312 jiwa dari 428 KK terdampak banjir di Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan, Selasa.

Pj Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, banjir disebabkan hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah tersebut sejak pagi hingga sore hari pada 7 Maret.

“Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tanah Laut mencatat wilayah terdampak banjir meliputi tiga desa di tiga kecamatan,” ungkap Muhari.

Berita terkait: Banjir merendam 2.433 rumah di Cirebon

Banjir melanda Desa Batu Tungku di Kecamatan Panyipatan, Desa Ambungan di Kecamatan Pelaihari, dan Desa Ranggang di Kecamatan Takisung.

“Sebanyak 412 rumah warga terendam banjir,” ujarnya.

Menurut Muhari, belum ada laporan korban jiwa, dan data kerugian akibat banjir masih didata.

Dalam upaya percepatan penanganan banjir, tim gabungan dari BPBD Kabupaten Tanah Laut, Polri, TNI, lintas instansi terkait, masyarakat, dan relawan tiba di lokasi untuk melakukan rapid assessment. dan memantau, mengumpulkan data tambahan, mendirikan dapur umum, dan membantu mengevakuasi warga serta memastikan keselamatan mereka, kata Muhari.

Wilayah Kabupaten Tanah Laut masih berpeluang diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga sedang hingga 10 Maret, menurut informasi prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Berita terkait: Banjir gusur ratusan warga Alue le Mirah di Aceh Timur

Untuk itu, BNPB menghimbau kepada seluruh komponen pembuat kebijakan daerah dan masyarakat untuk melakukan tindakan pencegahan terhadap bencana yang terjadi.
kemungkinan dipicu oleh faktor cuaca.

Muhari juga mendesak upaya-upaya, seperti pemantauan dan pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS); membersihkan sampah dan bahan lain yang dapat menyumbat aliran air; pelacakan kondisi tanggul, jalan, dan jembatan; dan mengawasi debit air saat hujan lebat.

Sebagai langkah persiapan menghadapi bencana, masyarakat di sepanjang sungai dihimbau untuk mengungsi sementara jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi yang terus menerus selama lebih dari satu jam. Masyarakat juga harus mewaspadai kondisi debit sungai dan menghindari lereng yang curam dengan vegetasi yang minim.

Berita terkait: Tenaga kerja kelas menengah bawah sebagian besar menanggung beban pandemi: Kementerian

Berita terkait: Indonesia menyusun strategi untuk mencapai bauran energi 23% pada tahun 2025