Bali sekarang di bawah Level 3 PPKM karena Omicron terus menyebar

Bali telah kembali dari Level 2 ke Level 3 protokol Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Umum (PPKM) 4 tingkat di tengah gelombang infeksi COVID-19 yang didominasi varian Omicron.

Dalam konferensi pers hari ini, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan yang membidangi penanganan COVID-19 mengatakan Bali berada di bawah PPKM Level 3 mulai hari ini.

Namun, PPKM Level 3 sekarang tidak seperti yang kami miliki selama gelombang mematikan varian Delta pada pertengahan tahun 2021. Mengingat dampak Omicron yang relatif tidak terlalu merusak pada pasien, Luhut mengatakan pembatasan dalam iterasi saat ini lebih diarahkan untuk melindungi orang tua, immunocompromised, dan yang tidak divaksinasi.

Berikut adalah poin-poin utama yang terkandung dalam PPKM Level 3:

  • Mal dan supermarket dapat buka hingga kapasitas 60 persen hingga jam 9 malam
  • Anak-anak di bawah 12 tahun diperbolehkan memasuki mal selama mereka setidaknya divaksinasi sebagian
  • Restoran dan kafe diizinkan beroperasi dengan kapasitas 60 persen hingga pukul 21:00
  • Bioskop diizinkan untuk beroperasi, dan anak-anak di bawah 12 tahun diizinkan masuk selama mereka setidaknya divaksinasi sebagian
  • Rumah Ibadah boleh buka hingga 50 persen kapasitas

Daerah lain yang ditingkatkan menjadi PPKM Level 3 adalah Wilayah Jabodetabek, Yogyakarta, dan Bandung.

Indonesia mengalami lonjakan besar kasus pada Januari dan Februari, didorong oleh varian Omicron. Kemarin, negara ini mencatat 36.057 kasus baru – tertinggi sejauh ini pada tahun 2022. Dalam seminggu terakhir, 93,7 persen kasus baru tercatat di pulau Jawa dan Bali.

Indonesia mengalami lonjakan besar kasus pada Januari dan Februari, didorong oleh varian Omicron. Kemarin, negara ini mencatat 36.057 kasus baru – tertinggi sejauh ini pada tahun 2022 – dengan Bali membuat 1.918 di antaranya.

Pekan lalu, 93,7 persen kasus baru tercatat di pulau Jawa dan Bali. Sementara tingkat infeksi harian menyaingi orang-orang dari gelombang Delta yang menghancurkan pertengahan 2021, tingkat kematian sekarang, yang berada dalam dua digit setiap hari, jauh lebih kecil dibandingkan dengan lebih dari 1.000 kematian per hari pada puncak tahun lalu.