Jakarta (ANTARA) –
Wakil Ketua MPR RI Arsul Sani mengatakan, Islam mengajarkan bentuk persaudaraan dengan seluruh umat manusia.
“Dalam Islam juga diajarkan bagaimana membangun persaudaraan dengan sesama tanpa membedakan latar belakang. Orang lain adalah saudara dalam kemanusiaan,” katanya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu.
Ia juga mengatakan bahwa Islam juga mengajarkan ukhuwah wataniyah atau persaudaraan dalam kebangsaan. Menurutnya, banyak ayat Al-Qur’an yang mengajarkan umat Islam untuk melakukan apa yang termasuk dalam kriteria pro-eksistensi.
Menurut Asrul Sani, ia diajarkan dan diajarkan bagaimana membangun persaudaraan tidak hanya sebatas ukhuwah Islamiyah, tetapi juga berkewajiban membangun ukhuwah insaniyah.
Hal-hal yang diajarkan oleh bapaknya tentang kehidupan dan menghadapi segala persoalan yang ada, antara lain menekankan perlunya berada di tengah (tawasuth), seimbang (tawazun), toleransi (tasamuh), dan tegak (i’tidal). “Jika Anda percaya pada kebenaran, maka ini harus diperjuangkan,” katanya.
Sebagai mantan pengacara, Arsul Sani memiliki pengalaman dan tantangan dalam menegakkan prinsip-prinsip tersebut.
“Saya pernah menghadapi ujian inklusivitas ketika Gus Dur meminta saya membela kelompok minoritas. Prinsip-prinsip seperti itu akan terus dipatuhi meskipun ada tantangan,” katanya.
Sebagai anggota MPR/DPR, Arsul Sani terus berupaya agar prinsip-prinsip tersebut dapat dijalankan dalam menjalankan amanahnya sebagai wakil rakyat.
Arsul Sani menerima penghargaan sebagai ‘Pro-Eksistensi Legislator’ dari Badan Permusyawaratan Antar-Gereja Lembaga Keagamaan Kristen Indonesia (BAMAG LKK). Dia merasa tersentuh sekaligus bersyukur.
“Saya menjadi gugup dan malu, seolah-olah saya telah melakukan lebih dan lebih dari orang lain,” katanya.
Penghargaan tersebut langsung disampaikan oleh Ketua BAMAG, Pastor Agus Susanto, di hadapan ratusan pendeta dari berbagai Sinode Gereja yang tergabung dalam BAMAG LKK Indonesia, yang memenuhi Gedung Nusantara IV.
Pendeta Agus Susanto mengatakan, penghargaan untuk Arsul Sani diberikan setelah BAMAG memantau kegiatan Asrul Sani selama dua tahun.
“2019 sampai 2021 kita akan pantau Pak Arsul Sani. Beliau orang yang terbuka untuk siapa saja,” ujarnya.
Pada 2020, penghargaan serupa diberikan kepada Khofifah Indarparawansa, yang selama menjabat Menteri Sosial dinilai peduli dengan penurunan angka kemiskinan menjadi single digit.
Reporter: Boyke Ledy Watra
Editor: Chandra Hamdani Noor
HAK CIPTA © ANTARA 2022