Jakarta (ANTARA) – Tiga puluh bus listrik diluncurkan oleh operator bus milik kota Jakarta PT Transjakarta pada Selasa untuk memenuhi kebutuhan transportasi sehari-hari warga yang berada di ibukota.
Penyediaan bus listrik merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah untuk membangun ekosistem kendaraan listrik nasional, kata seorang pejabat.
Bus listrik dioperasikan oleh anak perusahaan Transjakarta, PT Mayasari Bakti, dan diluncurkan atas kerja sama antara PT Vektr Mobiliti Indonesia (VKTR) dan BYD Auto China.
“Kami memiliki kemitraan strategis dengan BYD Auto. Mereka telah menjadi mitra kami dalam menyediakan teknologi untuk produk bus listrik untuk Bakrie Autoparts sejak 2018,” kata Direktur Utama PT Vektr Mobiliti Indonesia, Gilarsi W. Setijono, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu. Selasa.
Peluncuran bus listrik di kawasan Monumen Nasional (Monas) pada Selasa itu juga dihadiri Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
VKTR (baca: Vektor) merupakan entitas baru yang bergerak di bidang pengembangan industri kendaraan listrik, kata Setijono.
Perusahaan ini terpisah dari PT Bakrie Autoparts, anak perusahaan PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) yang memiliki pengalaman lebih dari 40 tahun di industri komponen otomotif, tambahnya.
VKTR saat ini terlibat dalam pengembangan industri kendaraan listrik mobilitas tinggi di dalam negeri, katanya.
Peluncuran bus listrik merupakan bagian dari upaya tersebut. Ke depan, VKTR juga akan mengembangkan jenis kendaraan niaga lainnya, ujarnya.
Ke-30 bus listrik VKTR-BYD yang sudah mulai beroperasi di jalur Transjakarta Non-Bus Rapid Transit (Non-BRT) tersebut adalah bus BYD tingkat rendah tipe K-9 dengan panjang 12 meter, dengan kapasitas maksimal 60 penumpang, katanya. dikatakan.
Setelah meluncurkan 30 bus listrik pada tahap awal, Transjakarta juga telah menetapkan spesifikasi bus listrik selanjutnya yang dibutuhkan, tambahnya.
Berita terkait: Kementerian, INKA akan bangun bus listrik untuk KTT G20
“Transjakarta sudah menyatakan membutuhkan bus listrik berlantai tinggi yang akan digunakan untuk tahap kedua jalur bus rapid transit. Mereka juga membutuhkan bus berukuran sedang untuk feeder line. Dan tentunya kebutuhan tersebut akan kami penuhi, ” dia berkata.
Berbicara mengenai target VKTR selanjutnya, Setijono mengatakan perusahaan berkomitmen untuk mengembangkan industri kendaraan listrik di Indonesia lebih jauh dan telah menyiapkan sejumlah rencana untuk membangun kemitraan dengan beberapa pihak yang memiliki keahlian berbeda di industri tersebut.
Misalnya, VKTR telah menandatangani kemitraan strategis dengan Karoseri Tri Sakti, sebuah perusahaan manufaktur yang berbasis di kota Magelang, yang memproduksi bus besar, sedang, artikulasi, dan tingkat, katanya.
“Tri Sakti akan menjadi salah satu mitra penting kami, khususnya dalam pembuatan bus,” kata Setijono.
Berita terkait: Menhub minta perguruan tinggi bangun bus listrik anti COVID