10.280 dosis vaksin AstraZeneca kedaluwarsa di Kendari

Saat vaksin Astrazeneca didistribusikan, jumlahnya cukup banyak. Padahal, vaksin tersebut awalnya digunakan untuk TNI dan Polri (personel) Indonesia.

Kendari, Sulawesi Tenggara (ANTARA) – Sedikitnya 10.280 dosis vaksin COVID-19 AstraZeneca telah kadaluwarsa di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, kata seorang pejabat kesehatan.

“Vaksin AstraZeneca yang habis masa berlakunya sejak Februari 2022 mencapai 10.280 dosis,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Kendari, Rahminingrum, di Kendari, Kamis.

Vaksin disimpan di gudang, katanya.

Berita terkait: Indonesia tegaskan pentingnya kesetaraan vaksin pada pertemuan COVAX

Vaksin kadaluarsa tersebut terdiri dari 50 dosis yang disimpan di dinas kesehatan, 20 dosis di Pos Pelayanan Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), 1.720 dosis di RS Polri Bhayangkara, 2.870 dosis di RS Ismoyo, 3.560 dosis di Polres Kendari, dan 2.060 dosis di TNI Angkatan Laut. klinik basis.

Rahminingrum mengaitkan tingginya jumlah vaksin kadaluarsa dengan kelebihan pasokan dari pemerintah pusat. Vaksin tersebut hanya dialokasikan untuk TNI dan Polri.

“Saat vaksin Astrazeneca didistribusikan, jumlahnya cukup banyak. Padahal, awalnya vaksin tersebut digunakan untuk (personil) TNI dan Polri,” ujarnya.

Berita terkait: Pemerintah didesak untuk melanjutkan pemantauan protokol kesehatan yang lebih ketat: ahli

Dinkes melaporkan kedaluwarsa vaksin tersebut ke pemerintah pusat melalui aplikasi Smile, ujarnya. Namun, pihaknya belum menerima arahan untuk pemusnahan mereka.

“Kami telah melaporkan penanganan vaksin kadaluarsa melalui aplikasi. Secara fisik vaksin kadaluarsa sudah dipisahkan dari vaksin aktif,” ungkapnya.

Dia mengatakan vaksin AstraZeneca saat ini satu-satunya yang telah kadaluwarsa di kota Kendari, sedangkan vaksin COVID-19 merek lain tetap aktif dan dapat diberikan kepada manusia.

Vaksin aktif terdiri dari 6.688 dosis vaksin Sinovac dan 3.072 dosis vaksin Pfizer, tambahnya.

Berita terkait: Kementerian meminta perawat untuk membantu menutupi sisa penerima vaksinasi

Berita terkait: Cakupan vaksinasi NTB tembus 70 persen sebelum MotoGP: BNPB